Tuesday 19 June 2012

LAPORAN PPL REAL PGSD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan kehidupan suatu bangsa dan negara. Dengan sistem pendidikan yang baik akan dapat meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan. Usaha-usaha tersebut ditandai dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum dan  model-model pembelajaran yang dilakukan oleh para pengelola pendidikan maupun praktisi pendidikan.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka diperlukan seorang pendidik (guru) yang professional dan mampu mentransfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didik dengan baik dan benar melalui model, strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif agar dapat mengkontruksi, merefleksi diri sehingga melahirkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini guru dikatakan profesional apabila telah memiliki kompetensi keguruan yakni kompetensi pedagogik, profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial.
Untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional khususnya dalam hal profesi keguruan, UNDIKSHA  sebagai lembaga LPTK memiliki program yang telah disiapkan sejak dini melalui proses pembelajaran bertahap dan terpadu berupa PPL awal, pengajaran mikro, rangkaian materi perkuliahan di kampus dan PPL-Real. PPL-Real merupakan muara seluruh kurikulum pendidikan prajabatan mahasiswa calon guru yang mencakup latihan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan secara bertahap dan terpadu dalam bentuk pelatihan terbimbing dan mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem magang di sekolah mitra untuk memenuhi persyaratan profesi keguruan. Melalui PPL-Real diharapkan menghasilkan calon guru yang profesional sesuai dengan standar nasional kompetensi guru.


1.2            Tujuan
Secara umum tujuan PPL –Real adalah melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah dalam situasi nyata baik dalam kegiatan  mengajar maupun non mengajar serta tugas-tugas keguruan lainnya. Secara khusus PPL –Real bertujuan agar mahasiswa dapat menimba dan menyerap pengalaman secara langsung dan cermat tentang :
1.      Lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial fsikologis sekolah.
2.      Penguasaan berbagai keterampilan dasar mengajar.
3.      Penerapan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4.      Pengembangan aspek pribadi dan situasi sosial di lingkungan sekolah.

1.3            Manfaat
                      Adapun manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan PPL adalah sebagai berikut :
1.      Pengalaman selama mengikuti PPL –Real dapat digunakan sebagai modal dasar dalam mengembangkan profesionalitas sebagai seorang guru kelak di lapangan.
2.      Berbagai pengalaman yang didapat dalam PPL-Real sangat berguna nanti saat mulai mengemban tugas nyata di suatu sekolah.
3.      Berbagai pengalaman yang berhasil diserap dalam PPL-Real secara langsung atau tidak langsung akan bermakna bagi lulusan dalam mengalami kehidupan di masyarakat.
4.      Melalui kegiatan PPL-Real akan diperoleh berbagai keterampilan mengajar, menambah wawasan untuk mengenal lingkungan administrasi serta akademik sekolah.

BAB II
GAMBARAN SINGKAT SD LAB UNDIKSHA SINGARAJA

2.1     Gambaran Umum dan Sejarah Sekolah Lab UNDIKSHA Singaraja.
Sekolah laboratorium UNDIKSHA Singaraja merupakan salah satu sekolah kabuapaten Buleleng yang memiliki jenjang pendidikan yang lengkap dari TK, SD. SMP, SMA. Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping letaknya yang strategis sekolah lab merupakan sekolah favorit di tengah-tengah kota pendidikan di Singaraja. Anak –anak yang bersekolah di sini rata-rata berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke atas. Mengenai prestasi SD Lab masih mampu bersaing dengan sekolah negeri dan swasta lainnya di Bali.
SD Lab UNDIKSHA Singaraja, sebelumnya bernama SD Lab Widiastana Singaraja, yang diresmikan pada tanggal 31 Januari 1971 oleh Prof. DR. I Gusti Ngoerah, selaku Rektor UNUD.
Untuk lebih memantapkan kedudukan sekolah lab dengan lembaga, maka berdasarkan SK Rektor No. 25/SK/PD/ 1976, tanggal 6 November 1976 SD Lab resmi dijadikan Service Departemen UNUD. Berdasarkan SK tersebut maka Sekolah Lab Widiastana berubah menjadi Sekolah Lab UNUD Singaraja.
Adanya perubahan institusi dari FKg-FIP menjadi UNUD pada tahun 1983 tidak mempengaruhi kiprah lembaga atau yayasan dalam menangani Sekolah Lab. Namun berdasarkan SK Presiden RI No. 8 Tahun 1993 menetapkan FKIP UNUD diintregasikan menjadi STKIP Singaraja dan terlepas dari UNUD. Berdasarkan rapat senat STKIP Singaraja tanggal 8 Januari 1994 ditetapkan bahwa yayasan FKg-FIP UNUD disesuaikan dengan perubahan tersebut, yaitu menjadi yayasan STKIP Singaraja dengan akta No 93 tanggal 14 Juli 1995. Sehingga sejak bulan Mei 2001 sekolah ini menjadi Sekolah Lab IKIP Singaraja. Dan saat ini berubah statusnya menjadi Sekolah Lab UNDIKSHA Singaraja dimulai tahun 2006 hingga sekarang.


2.2              Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sekolah
Adapun kegiatan yang penulis lakukan di luar kelas selama orientasi adalah observasi berikut ini.
            2.2.1.   Keadaan Fisik Sekolah
1.            Luas Tanah                                          : 3000 m²
2.            Jumlah Ruang Kelas                           : 12 Ruangan
3.            Ukuran (rata-rata) ruang kelas            : 716,44 m²
4.            Bangunan lain yang ada
a.       Ruang Kepala Sekolah                  : Luasnya 23, 04 m²
b.      Ruang Guru                                  : Luasnya 67, 2 m²
c.       Ruang UKS                                  : Luasnya 7 m²
d.      Ruang Tata Usaha                         : Luasnya 12, 55 m²
e.       Ruang Perpustakaan                     : Luasnya 25,11 m ²
f.       Ruang Koperasi                            : Luasnya 12, 55 m²
g.      Dapur                                            : Luasnya 24,48 m²
h.      WC/ Kamar Mandi                       : Luasnya 15, 64 m²
i.        Tempat Parkir                                : Luasnya 48 m ²
j.        Padmasana                                                : Luasnya 20m x 10 m =200 m²
5.            Lapangan Olah Raga (Jenis dan Ukuran)
SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki lapangan olah raga sendiri seperti lapangan basket dengan ukuran (24 x 15 ) m². Lapangan tersebut juga digunakan untuk kegiatan senam dan olahraga lainnya seperti lari dan olah raga atletik lainnya. Selain lapangan basket juga terdapat lapangan upacara yang letaknya terpisah.
6.                                                            Denah lingkungan fisik SD Lab UNDIKSHA Singaraja (terlampir)


7.                                                            Ruang kelas tempat belajar siswa dengan segala fasilitasnya :
a. Kelengkapan / fasilitas ruang kelas berdasarkan pengamatan penulis    meliputi
§             Papan tulis.
§             Penghapus papan.
§            Meja dan kursi siswa.
§            Taplak meja dan vas bunga.
§            Gambar burung Garuda Pancasila.
§            Gambar Presiden dan Wakil Presiden.
§            Gambar Pahlawan.
§            Almari.
§            Daftar piket
§            Jadwal pelajaran
§            Papan absensi siswa.
§            Slogan-slogan tentang pendidikan.
§            Papan pajangan.
§            Meja Guru.
§            Kursi Guru.
§            Alat Pembersihan
b. Manfaat dari kelengkapan / fasilitas tersebut adalah :
§ Papan tulis bermanfaat untuk menulis  atau sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar pada saat menjelaskan materi.
§ Penghapus papan bermanfaat untuk menghapus tulisan di papan tulis dalam kegiatan belajar mengajar.
§ Meja dan kursi guru bermanfaat untuk meletakkan administrasi kelas atau peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
§ Meja dan kursi siswa bermanfaat untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.
§ Taplak meja dan vas bunga bermanfaat  agar ruangan kelas menjadi indah dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
§ Gambar burung Garuda Pancasila bermanfaat untuk mengingatkan siswa tentang dasar negara.
§ Gambar Presiden dan Wakil presiden manfaatnya untuk mengingatkan siswa tentang siapa kepala negara dan wakilnya
§ Gambar pahlawan bermanfaat untuk mengenang jasa para pahlawan.
§ Almari manfaatnya untuk menyimpan buku dan alat-alat pelajaran siswa.
§ Daftar piket manfaatnya untuk mengatur piket siswa setiap harinya.
§ Jadwal pelajaran manfaatnya untuk menentukan mata pelajaran yang akan didapat pada hari-hari tertentu.
§ Papan absensi siswa manfaatnya untuk mengabsen atau mengetahui kehadiran siswa setiap harinya.
§ Slogan-slogan tentang pendidikan bermanfaat untuk memacu semangat siswa untuk belajar dan meraih cita-cita.

2.2.2        Keadaan Lingkungan Sekolah
2.2.2.1 Jenis  bangunan yang ada di sekitar sekolah adalah :
§  Sebelah barat            :  Gedung Kesenian “ Gde Manik”
§  Sebelah Timur          : TK Lab UNDIKSHA
(Jalan Sahadewa)
§  Sebelah Selatan        : SMP, SMA lab UNDIKSHA Singaraja
§  Sebelah Utara           : Jalan Raya (Jalan Udayana).


2.2.2.2  Kondisi Lingkungan
            Dilihat dari kebersihan, lingkungan SD Lab UNDIKSHA Singaraja cukup bersih karena mempunyai petugas khusus. Selain itu murid-muridnya sangat disiplin. Misalnya, sebelum pulang sekolah mereka membersihkan ruangan kelas masing-masing dan  membuang sampah ke tempat yang sudah tersedia. Dan setiap bertemu dengan guru, siswa selalu memberikan salam kepada guru.
            Dilihat dari lokasinya, SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki lokasi yang sangat strategis, yaitu dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau kendaraan umum. Mengingat letaknya dekat dengan jalan raya maka agak bising terutama kelas yang dekat dengan jalan raya, walaupun demikian proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
                        2.2.2.3.  Fasilitas Sekolah
1.      Perpustakaan
            Perpustakaan Lab masih bagus yang dikelola oleh petugas khusus setiap hari, Bapak Putu Wirnata adalah petugas khusus yang mengelola perpustakaan ini
§  Fasilitas-fasilitas yang terdapat di perpustakaan SD Lab UNDIKSHA yaitu :
-          Buku-buku non fiksi yang terdiri dari : Koran, majalah, buku fiksi dan non fiksi yang diatur rapi dalam rak dan almari dengan  menggunakan pengklasifikasian Dewey.
-          Meja dan bangku tempat membaca buku.
-          Meja dan kursi untuk petugas.
-          Daftar tata tertib pengunjung perpustakaan.
-          Alat-alat pembersih.
§  Upaya sekolah untuk menambah koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan adalah :
-          Pembelian dari sekolah.
-          Bantuan dari pusat.
-          Bantuan dari kanwil
-          Sumbangan dari siswa kelas VI yang akan meninggalkan sekolah.
§  Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki buku dengan jumlah yang cukup banyak. Jumlah buku yang terdapat di perpustakaan SD Lab Undiksha dilihat dari :
               -     Judul                                    : 122 Judul
               -     Eksemplar                : 1933 Eksemplar
               -     Jenis harian               : Bali post dan tokoh
               -     Jenis majalah            : Bobo, favorit dan Kids
§  Struktur Organisasi.
      Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki suatu tata organisasi yang lengkap, pengelola perpustakaan berada di bawah koordinasi Kepala Sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur organisasi SD Lab Undiksha (terlampir).                
         Selain sebagai tempat membaca / meminjam buku, perpustakaan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran seperti mata pelajaran agama Islam dan Budha. Perpustakaan ini juga memiliki tata tertib pengunjung yang harus ditaati oleh setiap anggota maupun pengunjung. Sebagai contoh, yang diperkenankan meminjam buku hanyalah anggota perpustakaan yang telah memiliki kartu anggota dan buku pinjaman. Ada pula buku-buku yang tidak boleh pinjam seperti buku referensi dan kamus. Balikan akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Tata tertib pengunjung dapat dilihat pada lampiran.


2.      Laboratorium.
            Ruangan lab keadaannya masih baik, sarana lengkap sebagai tempat dan bahan praktek akan tetapi SD Lab jarang menggunakannya dan lebih banyak praktek di lapangan, apabila hendak menggunakan ruang Lab harus ada kordinasi dengan SMP dan SMA.
3.      Ruang BK  
            SD Lab Undiksha tidak memiliki ruang BK secara khusus. Kegiatan bimbingan dan konseling terhadap siswa dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau wali kelas, bersama kepala sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, ruang guru atau ruang kepala sekolah. Dengan kata lain, tugas BK langsung  dirangkap oleh guru wali dan kepala sekolah.
4.      Ruang UKS
            Keadaan ruang UKS masih bagus yang dimanfaatkan sebagai tempat istirahat bagi siswa yang sedang sakit, fasilitas yang ada di tempat tidur, timbangan berat badan, obat-obatan, almari dan poster-poster tentang kesehatan serta jadwal kegiatan trias UKS. Di belakang ruangan ini dibatasi Almari dipakai sebagi tempat menyimpan barang-barang yang jarang dipakai seperti sound sistem, alat-alat upacara  keagamaan dan komputer yang tidak terpakai. UKS  ini dikelola oleh salah seorang guru yakni Ibu  Wayan Kurniasih dan dibantu oleh beberapa siswa sebagai dokter kecil. Petugas dan dokter kecil ini juga melaksanakan Trias UKS yang meliputi : Pembinaan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.


5.      Ruang Komputer       
            SD Lab Undiksha tidak mempunyai ruang khusus untuk menyimpan komputer. Fasilitas berupa komputer tersebar dibeberapa ruangan yaiu : 2 buah di ruang TU, 1 buah di ruang Kepala Sekolah dan 2 buah berada di ruang guru.
6.      Ruang Serba Guna (Ruang Dapur)
            Ruang yang terletak di sebelah timur ruang kepala sekolah ini digunakan untuk menyiapkan minuman dan snack yang akan diberikan kepada siswa, guru dan pegawai. Pemberian minuman kepada siswa setiap hari Senin sampai Sabtu merupakan warisan tradisi dari awal berdirinya sekolah (sejak tahun 1971) sampai saat ini. Tradisi ini dimaksudkan untuk memupuk rasa persaudaraan dan budi pekerti murid. Dana untuk pengelolaan dapur ini diperoleh dari iuran siswa sebesar Rp. 17.000,00 setiap bulannya dan langsung dibayar pada saat pembayaraan SPP. Dengan biaya tersebut anak akan memperoleh minum satu kali sehari dari hari Senin sampai Sabtu dan snack tiga kali seminggu. Minuman yang diberikan kepada siswa langsung diantar ke dalam kelas menjelang jam istiraht pertama (untuk kelas I dan II) sedangkan untuk kelas III, IV, V, VI dibawakan menjelang  jam istirahat kedua. Kegiatan minum ini diawasi langsung oleh guru yang sedang mengajar pada saat itu. Ruang minum atau dapur ini dikoordinir oleh dua orang yaitu Ibu Luh Pateni, S.Pd dan Ibu I.G.A.N Usayani serta dibantu oleh dua orang petugas pelaksana yaitu Ibu Ketut Mahyuni dan Ibu Komang Yuli Asrini. Fasilitas yang ada di ruangan ini adalah kompor gas, meja permanent, lemari (tempat penyimpanan perlengekapan dapur), rak gelas, gelas, tutup gelas, rak piring, panic, tempat mencuci, dll.
7.   Ruang Tata Usaha.
      SD Lab Undiksha memiliki sebuah ruang Tata Usaha yang dikelola oleh 3 orang pegawai yakni :
§  Ibu Luh Supayani Aryani bertugas sebagai staf bidang keuangan
§  Ketut Suarsa bertugas sebagai staf bidang administrasi
§  Ibu Mirna Suarni bertugas sebagai staf bidang administrasi
                                    Fasilitas yang terdapat di ruangan ini adalah 2 buah meja pegawai, 6 buah kursi, 1 unit komputer, 2 buah lemari tempat menyimpan arsip, 1 buah kalender, 1 buah galon tempat air, 1 buah kipas, 1 buah jam dinding, 1 buah telepon, sapu bulu, daftar nama siswa (lembar absensi), papan bank data siswa, data tenaga non guru, data guru dan siswa, perlengkapan tulis-menulis dan perlengkapan kepegawaian lainnya (cap sekolah).
8.   Ruang Koperasi
      SD Lab Undiksha memiliki sebuah kantin / koperasi yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman. Di samping itu, dijual pula buku tulis, alat-alat pelajaran, serta perlengkapan seragam sekolah
9.   Ruang Guru.
      Ruangan ini dimanfaatkan sebagai tempat guru ketika jam istirahat. Fasilitas yang ada adalah meja, dan kursi guru sebanyak 24 buah, televisi, aquarium, telpon, jam dinding, gambar pancasila, gambar Presiden, gambar Wakil Presiden, jadwal pelajaran, jadwal piket harian dan piket Pembina upacara bendera, tape, almari, alat-alat praktek IPA seperti torso, gambar rangka manusia dan alat peraga untuk IPS seperti peta, globe dan yang lain. Selain itu  ada juga kelender pendidikan, kalender masehi, kipas angin, lampu, data guru dan pegawai, struktur organisasi dan sebagainya. Semua fasilitas tersebut masih dimanfaatkan sebagaimana mestinya dalam menunjang proses pembelajaran.
            10. Ruang Kelas.
                  SD Lab Undiksha memiliki ruang kelas sebanyak 12 buah. Jumlah rata-rata siswa per kelas adalah 30-40 orang siswa.
                  Fasilitas yang tersedia di ruang kelas beserta manfaatnya adalah sebagai berikut :
§  Papan tulis hitam dan putih, kapur, spidol dan penghapus dimanfaatkan oleh guru sebagai media dalam memperlancar kegiatan pembelajaran.
§  Papan absensi  dimanfaatkan untuk mendata siswa yang tidak hadir pada hari bersangkutan.
§  Papan pengumuman dimanfaatkan untuk mencatat pengumuman.
§  Pelangkiran dimanfaatkan untuk menghaturkan canang.
§  Meja dan kursi siswa serta guru, dimanfaatkan sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran.
§  Taplak meja dan vas bunga dimanfaatkan untuk memperindah meja guru.
§  Gambar burung garuda, foto Presiden dan Wakil Presiden bermanfaat untuk membangkitkan kesadaran siswa untuk cinta tanah air dan gambar-gambar lainnya yang menunjang proses pembelajaran.
§  Jam dinding sebagai penunjuk waktu.
§  Alat-alat pembersih (sapu ijuk, sapu lidi, tempat sampah, sapu bulu dan keset)
§  Di teras depan masing-masing ruang kelas diletakkan sebuah baskom berisi air yang berfungsi untuk mencuci tangan dan sebuah lap untuk mengeringkan tangan.
§  Selain hal-hal di atas, ruang kelas juga dilengkapi dengan sarana administrasi seperti : jurnal KBM, daftar hadir siswa, daftar tata tertib siswa, daftar piket, daftar 12 langkah wali kelas yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
§  Untuk ruang kelas I, II, III, terdapat fasilitas lebih berupa AC.
§  Khusus untuk ruang kelas III A dilengkapi LCD dan TV.
                              11. Parhayangan / Padmasana
                                    Padmasana atau parhayangan SD Lab Undiksha menjadi satu dengan SMP dan SMA Lab Undiksha. Padmasana ini terletak di sebelah timur lapangan upacara SMA lab Undiksha. Parahyangan ini bernama Pura Widya Bhuana. Khusus di SD Lab terdapat 2 buah pelinggih yang terletak di belakang ruang guru dan di belakang ruang kelas VI B.
12. Ruang Kepala Sekolah.
      Ruangan ini dikhususkan untuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dan juga untuk menerima tamu. Fasilitas yang ada seperti meja dan kursi kepala sekolah, meja dan kursi wakil kepala sekolah, almari, piala, piagam, meja dan kursi untuk tamu, data statistik sekolah komputer, gambar-gambar dan lain-lain.

2.2.2.4.   Penggunaan Sekolah
          Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini hanya satu yaitu SD LAB UNDIKSHA Singaraja, karena TK, SMP, dan SMA Lab telah memiliki bangunan sendiri, sehingga jumlah shift tiap harinya hanya ada satu.


2.2.2.5   Guru dan Siswa
1.      Jumlah guru yang ada di sekolah ini adalah 21 orang yang terdiri dari guru pegawai negeri sipil, guru tetap yayasan dan guru honorer. Secara lebih jelasnya mengenai keadaan guru dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
2.      Tenaga administrasi yang ada di SD Lab Undiksha adalah sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai berikut :
§  Luh Suparyani Aryani sebagai staf bidang keuangan.
§  Ketut Suarsa sebagai staf administrasi.
§  Putu Mirna Suryani sebagi staf bidang administrasi.
§  Nengah Rening sebagai staf bidang kebun.
§  Gede Kastamayasa sebagai staf bidang kebun.
§  Ketut Mahyuni sebagai staf bidang DPK.
§  Komang Yuli Asrini sebagai staf bidang DPK
            Pembagian tugas guru dan pegawai diatur oleh Kepala Sekolah berdasarkan kualifikasi yang dimiliki  dan perimbangan jumlah jam. Hal ini diputuskan melalui rapat dewan guru. Beban mengajar guru sesuai dengan jam wajib seperti yang dinyatakan dalam Permen No 18 yaitu 24 tatap muka atau 24 jam dalam satu minggu. Selain tugas mengajar, ada pula beberapa guru yang mendapat tugas tambahan seperti menjadi wali kelas, koordinator upacara bendera, bendahara Pembina ekstrakurikuler, serta jabatan lainnya.
3.      Jumlah kelas ada 12 kelas, karena kelas parallel. Untuk jumlah siswa perkelas rata-rata 30 orang sampai 43 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran laporan ini


2.2.2.6    Interaksi Sosial.
                   Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan PPL dapat diketahui sebagai berikut
1.      Hubungan antara guru dengan guru yang ada di SD Lab UNDIKSHA Singaraja sangat akrab dan harmonis. Hal ini dapat dilihat dalam aktivitas sehari-hari terjadi komunikasi yang baik dan kerjasama yang baik pula.
2.      Hubungan antara  guru dengan siswa di sekolah ini cukup dekat. Semua itu dapat diketahui bahwa keberanian siswa untuk berkomunikasi dengan guru ketika jam istirahat bahkan ada siswa yang duduk di pangkuan gurunya.
3.      Hubungan antara siswa dengan siswa juga menunjukkan hubungan yang baik. Siswa tidak hanya bergaul dengan teman sekelasnya saja melainkan juga dengan kakak/ adik kelasnya.
4.      Hubungan antar semua personal menunjukan interaksi  yang baik dan harmonis, sehingga terjalin rasa kekeluargaan yang baik. Dengan demikian setiap aktivitas yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

2.2.2.7       Keberadaan dan Pelaksanaan Tata Tertib

            SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki tata tertib untuk siswa dan guru. Tata tertib tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam tingkah laku dan untuk membatasi perilaku-perilaku yang menimbulkan dampak negatif. Pelaksanaan tata tertib tersebut bersifat tegas namun fleksibel. Artinya tata tertib tersebut benar-benar diberlakukan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, namun ada suatu kebijakan-kebijakan dengan mempertimbangkan kehidupan sosial masyarakat. Adapun tata tertib tersebut terdapat dalam lampiran.

2.2.2.8    Kesan Umum
                     Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka kesan penulis terhadap SD Lab UNDIKSHA Singaraja adalah sebagai berikut.
§  Dilihat dari pengaturan tata ruangan SD Lab cukup baik dan rapi. Lingkungan cukup bersih, nyaman  dan rindang karena ada petugas khusus kebersihan sekolah. Untuk masing-masing kelas dibersihkan oleh petugas bersangkutan melalui tugas piket.
§  Sarana dan prasarana di SD Lab cukup memadai sehingga sangat menunjang proses pembelajaran dengan suasana yang kondusif.
§  Dilihat dari segi disiplin baik guru dan siswa sangat taat terhadap tata tertib yang ada, sehingga semua kegiatan sekolah dapat  berjalan dengan lancar.
§  Hubungan antar personal di SD Lab menunjukkan interaksi yang baik sehingga menimbulkan rasa kekeluargaan yang harmonis. Semua hal tersebut menyebabkan penulis betah untuk melaksanakan PPL-Real di SD Lab UNDIKSHA Singaraja.
§  Kesan lain yang penulis rasakan selama menjalani PPL-Real di SD Lab Undiksha adalah keantusiasan para siswa dalam menyambut mahasiswa PPL. Setiap pagi ketika penulis tiba di sekolah, penulis langsung disambut oleh anak-anak  dengan ucapan selamat pagi, dilanjutkan dengan mencium tangan penulis. Rasa hormat dan keakraban yang ditunjukan oleh para siswa menyebabkan penulis betah dan merasa bangga dapat melakukan kegiatan PPL-Real di SD Lab Undiksha ini. Demikian pula dengan kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah menyambut baik para mahasiswa PPL, bahkan senantiasa memberikan arahan / petunjuk selama periode PPL-Real. Para guru juga komunikatif dengan mahasiswa PPL, termasuk membimbing mahasiswa PPL dengan baik, serta tidak segan-segan membagi ilmu dan pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat bagi penulis. Personal sekolah yang lain seperti para pegawai juga telah banyak membantu para mahasiswa PPL sehingga kegiatan PPL-Real ini dapat berjalan dengan lancar.

2.3    Observasi Guru Model

                      Observasi guru model dilaksanakan pada saat kegiatan observasi-orientasi PPL-Real. Kegiatan ini dilakukan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar nantinya. Oleh karena itu penulis melakukan observasi terhadap 3 guru model berikut.
No
Nama Guru
Bidang studi yang di ajarkan
Kelas
1
2
3.
Nyoman Sariani

Luh Pateni, S.Pd.
Drs. Putu Tryasa
Matematika
Bahasa Bali
Bahasa Indonesia
II
II, III
V,VI

                           Berdasarkan pengamatan penulis kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran pada umumnya adalah sebagai berikut.
               2.3.1. Pembukaan
               1. Ketika masuk kelas yang dilakukan oleh guru adalah :
§  Menjawab salam yang diberikan oleh siswa.
§  Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas.
§  Mengecek kehadiran siswa.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara  mengadakan tanya jawab dengan siswa dengan menggali pengetahuan atau pengalaman awal yang dimiliki siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan disajikan.
3.   Kegiatan ini berlangsung kurang lebih sepuluh menit.
4.   Secara umum siswa cukup antusias akan menerima pelajaran.

2.3.2. Inti Pembelajaran.
1.      Penyajian materi dilihat dari strategi, metode dan teknik pembelajaran bergantung pada pokok bahasan.
2.      Selama pembelajaran berlangsung guru mengajukan pertanyaan lebih dari 5 kali. Setiap pertanyaan guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk menjawab. Dengan melakukan kegiatan tersebut hampir seluruh siswa  mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru.
3.      Selama pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang berani bertanya. Selain itu ada juga siswa yang pasif serta mengalami kesulitan belajar. Untuk membantu anak mengalami kesulitan belajar guru memberikan bimbingan, motivasi dan penjelasan seperlunya baik dilakukan secara individu maupun secara kelompok.
4.      Secara umum perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan guru cukup baik dan penuh antusias. Tetapi ada juga beberapa siswa yang mengganggu kelas. Usaha guru dalam mengatasi siswa yang mengganggu kelas antara lain memberikan teguran langsung, memberikan pertanyaan –pertanyaan yang lebih banyak dan bahkan memberikan sanksi yang edukatif.

2.3.3  Penutup.
1.      Untuk mengakhiri pelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara lain
ü  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
ü  Siswa bersama guru merangkum materi pelajaran melalui tanya jawab.
ü  Guru memberikan soal-soal latihan yang relevan kepada siswa.
               2.      Cara guru menilai hasil siswa adalah melalui
ü  Memberikan soal-soal latihan.
ü  Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
ü  Memberikan tugas-tugas yang relevan.
   3.      Sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke pelajaran yang lain atau istirahat, guru memberikan tugas-tugas yang relevan, maupun saran-saran, kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam.
            Melalui observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan guru saat proses pembelajaran selalu ada kegiatan pembuka, inti pembelajaran dan penutup. Namun dalam penyajian materi setiap guru memiliki metode, teknik dan strategi tersendiri bergantung pada kemampuan guru dan materi yang disajikan dan juga situasi kelas pada saat itu.

BAB III
HASIL PEMBAHASAN

3.1                  Hasil PPL
                        Kegiatan PPL secara garis besar dilakukan dalam tiga jenis kegiatan yaitu : observasi-orientasi, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan non mengajar. Kegiatan observasi-orientasi telah dijabarkan pada bab II laporan ini.

3.1.1          Kegiatan Mengajar
                   Kegiatan mengajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam melaksanakan PPL-Real, disamping kegiatan keguruan lainnya. Sebelum melaksnakan kegiatan mengajar, mahasiswa diwajibkan untuk mengobservasi guru model sebagai bahan acuan dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kegiatan mengajar terbimbing dan kegiatan mengajar mandiri.

               3.1.1.1.  Kegiatan Mengajar Terbimbing.
                        Kegiatan mengajar terbimbing dilakukan mulai tanggal 10 Februari 2010 sampai dengan 12 Maret 2010. Langkah-langkah yang dilakukan saat latihan mengajar terbimbing adalah sebagai berikut.
1.                  Mengambil bahan mengajar kepada guru pamong, dua atau tiga hari sebelum mengajar.
2.                  Konsultasi dengan guru pamong/ dosen pembimbing mengenai cara penyusunan model pembelajaran, memilih metode, strategi dan teknik pembelajaran, pengembangan materi, alat evaluasi, pengalokasian waktu dan pemanfaatan alat bantu yang diperlukan.
3.                  Menyusun model pembelajaran atau rencana pembelajaran.
4.                  Konsultasi dengan guru pamong tentang model pembelajaran yang telah dibuat  untuk dikoreksi.
5.                  Memperbaiki model pembelajaran bila ada kesalahan  atau kekurangan.
6.                  Melaksanakan praktek mengajar.
7.                  Konsultasi mengenai cara mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran.
8.                  Menindaklanjuti saran atau supervisi klinis yang diberikan.
Adapun bahan pelajaran yang diambil saat kegiatan mengajar terbimbing dapat dilihat  dalam tabel berikut.

No
Hari/ Tanggal
Mata Pelajaran
Kelas
Guru Pamong
1.
Rabu, 10-02-2010
Bahasa Indonesia
II B
Nyoman Sariani
2
Jumat, 12-02-2010
Matematika
II B
Nyoman Sariani
3
Senin, 15-02-2010
Matematika
III A
Nyoman Sarinadi
4
Rabu, 17-02-2010
IPS
III A
Nyoman Sarinadi
5
Kamis, 18-02-2010
Penjaskes
III B
Wayan Aryanta
6
Senin, 22-02-2010
Bahasa Indonesia
IV A
Wayan Suparta
7
Rabu, 24-02-2010
IPA
IV B
Drs. I Made Arsana
8
Selasa, 2-03-2010
IPS
V B
Drs. I Gede Mangku. Satriawan
9
Kamis, 04-03-2010
Bahasa Indonesia
V A
Drs. I Putu Triyasa
10
Senin, 08-03-2010
Bahasa Bali
II A
Luh Pateni, S.Pd
11
Kamis, 11-03-2010
PKn
II B
Nyoman Sariani
12
Jumat,12-03-2010
Matematika
II B
Nyoman Sariani

Pada kegiatan mengajar yang dilakukan  secara terbimbing ada beberapa kendala yang dihadapi seperti :
§  Kesulitan mengelola kelas karena jumlah siswa tiap kelas cukup banyak.
§  Kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya.
§  Kesulitan memilih metode, strategi dan teknik yang akan digunakan  dalam proses pembelajaran.
§  Kesulitan menyusun alat evaluasi yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

3.1.1.2        Kegiatan Mengajar Mandiri
                                    Kegiatan mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari kegiatan mengajar terbimbing. Kegiatan ini dilakukan apabila mahasiswa atau calon guru telah dianggap lebih mampu untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran baik yang dikelola sendiri maupun yang diprakarsai sendiri. Dalam hal ini mahasiswa  diberikan kesempatan untuk berkreatif sendiri dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar mandiri dilakukan mulai tanggal 19 maret 2010 sampai dengan 10 april 2010. Bahan pelajaran diambil dalam kegiatan mengajar mandiri sebagai berikut.



No
Hari/ Tanggal
Mata Pelajaran
Kelas
Guru Pamong
1
19-03-2010
PKn
I B
Nyoman Adiatni
2
22-03-2010
IPS
V A
Drs. I Gd. Mangku Satriawan
3
31-03-2010
Bahasa Indonesia
V A
Drs.Putu Triyasa
4
31-03-2010
Penjaskes
III B
Wayan Aryanta
5
01-04-2010
Bahasa Indonesia
I B
Nyoman Adiatni
6
06-04-2010
Bahasa Bali
II A
Luh Pateni, S.Pd
7

07-04-2010
Bahasa Indonesia
II B
Nyoman Sariani
8
08-04-2010
Penjaskes
III
Wayan Aryanta

                           Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu :
§  Menyamakan persepsi anak.
§ Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi di buku.
§ Sulit mengetahui siswa yang mempunyai sikap tertutup.

3.1.2  Kegiatan Non Mengajar
                            Tugas seorang guru tidak hanya melaksanakan pembelajaran di kelas, tetapi juga harus melaksanakan tugas-tugas non mengajar yang harus dilakukan  untuk mendukung profesi keguruannya  Tugas-tugas non mengajar yang telah dilaksanakan adalah :


§ Melaksanakan upacara bendera.
§ Memungut Tabungan.
§ Membina UKS.
§ Panitia ulang tahun sekolah.
§ Penyelenggara lomba tulisan tegak bersambung.
§ Pembina lomba lomba :
ü  Mesatua.
ü  Sains dll
§ Tugas Ko-kurikuler
                                    Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran, misalnya pada jam istirahat, tidak sedang melakukan pelatihan mengajar atau di rumah. Kegiatan ini dilakukan meliputi : memeriksa buku latihan atau PR siswa, membaca buku di perpustakaan, meningkatkan kemampuan diri dengan membaca buku-buku sumber belajar atau mengerjakan latihan soal.
§ Tugas Ekstrakurikuler.
                                    Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SD Lab Undiksha sejauh ini sudah berjalan dengan efektif. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran, dengan tujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa di luar kegiatan akademik.
Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang penulis ikuti di SD Lab Undiksha adalah sebagai berikut :
ü  Pramuka
                  Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa mulai dari siswa kelas III sampai kelas VI. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa. Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari jumat dari pukul 15. 30- 17.30 Wita. Ekstrakurikuler pramuka dibina secara khusus oleh tiga orang Pembina yaitu : Ibu Wayan Kurniasih, Bapak Suastawa, dan Bapak Satvika.
ü  Seni Tari Bali
                  Kegiatan eksta kurikuler tari Bali ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan ekstrakurikuler pramuka yakni setiap hari Jumat, pukul 15.30-17.30 Wita untuk kelas I dan II. Sedangkan untuk kelas III-VI ekstrakurikuler tari dilaksanakan setiap hari Kamis pada jam yang sama. Pembina ekstrakurikuler tari adalah Ibu Kencanawati

3.2          Pembahasan
3.2.1        Kegiatan Mengajar
                        Kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar serta pemecahan yang dilaksanakan dapat dijabarkan sebagai berikut.

               3.2.1.1  Kegiatan Mengajar Terbimbing.
                                    Pada saat  melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi. Kendala-kendala itu dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.            Pengelolaan kelas.
                        Masalah yang dihadapi dalam mengelola kelas yaitu jumlah anak pada setiap kelas relatif banyak. Hal ini membuat penulis sulit  menertibkan kelas. Kecendrungan anak untuk bermain sangat tinggi. Untuk mahasiswa yang pertama kali masuk kelas perlu kesabaran.
2.            Pengalokasian Waktu.
                        Ketika mengajar penulis sering mengalami kesulitan untuk mengatur waktu yang tersedia. Kadang-kadang waktu yang tersedia tidak cukup banyak. Hal ini sangat menghambat pelajaran.
3.            Kesulitan memilih metode dan strategi yang tepat untuk mengajar.
                                    Mengingat penulis untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan siswa dengan jumlah dan latar belakang yang berbeda, maka penulis mengalami kesulitan untuk memilih metode dan strategi saat mengajar.
4.            Penyusunan alat evaluasi.
Alat evaluasi yang dimaksud adalah mencangkup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Dari beberapa masalah yang dihadapi, penulis mendapat masukan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Setelah berkonsultasi, akhirnya kendala-kendala itu sedikit demi sedikit dapat diatasi. Melalui latihan yang serius, penulis dapat melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing dan diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mandiri.

3.2.1.2          Kegiatan Mengajar Mandiri
                     Dalam kegiatan mengajar mandiri, bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing sedikit demi sedikit berkurang. Artinya, mahasiswa diberi kewenangan untuk menyusun dan melaksanakan pembelajaran. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu :
1.            Menyamakan persepsi anak.
Siswa SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki daya kemampuan yang bervariasi. Hal ini menyebabkan guru sulit untuk menyamakan persepsi antara anak yang satu dengan anak yang lain.
2.            Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi dibuku.
Antara kurikulum dengan materi yang ada di buku kadang-kadang tidak sesuai, ini menyebabkan penulis sulit melaksanakan pembelajaran.
3.            Sulit  mengetahui siswa yang mempunyai sikap tertutup.
Di saat mengajar, terkadang materi yang diterima oleh siswa tidak merata. Artinya ada siswa yang dapat menguasai penuh, ada yang kurang menguasai. Hal ini tercermin dari hasil evaluasi. Anak-anak yang belum bisa  menguasai materi, banyak yang menutup diri dan malu bertanya. Hal ini membuat proses mengajar tidak baik.
                                    Dari masalah-masalah itu, penulis mengambil beberapa pemecahan antara lain :
§     Melakukan pendekatan untuk memahami karakteristik siswa.
§     Membimbing siswa dan memotivasi siswa dalam belajar agar proses mengajar dapat berjalan dengan baik dan kondusif.

3.2.2  Kegiatan Non Mengajar
          3.2.2.1 Kegiatan administrasi sekolah
            Administrasi yang ada di sekolah dasar ini, secara garis besar terdiri dari  :
§  Administrasi proses belajar mengajar.
§  Administrasi perkantoran.
§  Admisnistrasi Kesiswaan.
§  Administrasi ketenagaan/ kepegawaian.
§  Administrasi perlengkapan.
§  Administrasi perpustakaan.
§  Administrasi keuangan.
§  Administrasi hubungan masyarakat.
3.2.2.2  Kegiatan Ko-Kurikuler.
Kegiatan Ko-kurikuler yang pernah penulis laksanakan antara lain ;
§  Mengikuti senam kesegaran jasmani.
§  Mengikuti upacara bendera setiap hari senin.
§  Mengikuti persembahyangan bersama ketika purnama.
§  Menjaga UKS.
§  Membina anak bermasalah.
Anak bermasalah yang penulis temukan ada di setiap kelas. Namun bimbingan yang penulis lakukan khusus kepada siswa berikut :
a.       Identifikasi siswa.
§  Nama               : Pt. Agung Wawan Widyasastrena
§  Kelas               : III A
§  Agama             : Hindu
§  Jenis Kelamin  : Laki-Laki
b.                                                                                    Indentifikasi Permasalahan
§  Sering menggangu temannya.
§  Kurang memperhatikan penjelasan guru.
§  Tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
c.                                                                                      Merencanakan tindakan dan alternatif pemecahan.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka sebagai calon guru harus dapat memecahkannya. Untuk memecahkan masalah itu penulis harus merencanakan tindakan yang diambil. Adapun tindakan tersebut adalah
§  Melakukan pendekatan.
§  Menganalisis permasalahan.
§  Mencari solusi pemecahan.
d.      Pelaksanaan tindakan.
         Tindakan yang pernah diambil adalah
§    Mendekati siswa.
§    Memberikan perhatian yang lebih banyak.
§    Memotivasi siswa dengan memberi hadiah kecil jika mau mengerjakan tugas dengan baik
§    Anak sering diajak berbincang-bincang. Di sela perbincangan anak diingatkan untuk belajar mengerjakan tugas.
e.      Tingkat keberhasilan.
      Meskipun penulis belum melihat perubahan yang maksimal, namun selama pelaksanaan tindakan, anak ini mulai aktif. Meskipun masih minim, penulis sangat berharap anak ini bisa aktif di kelas atau di ruangan. Tentu saja pesan guru yang lain sangat perlukan ketika penulis usai PPL

3.2.2.3       Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra yang pernah dibina adalah ekstra pramuka. Ekstra ini dilaksanakan setiap hari Jumat. Selama membina siswa diajak bernyanyi, belajar dan bermain sesuai dengan kegiatan kepramukaan.

3.3 Temuan yang Bermakna
               Selama penulis melaksanakan PPL-Real di SD Lab Undiksha, banyak hal menjadi kenangan tersendiri bagi penulis. Di samping itu, refleksi yang penulis rangkum dalam laporan ini tentunya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, serta dapat  menjadi bekal penulis sebagai calon guru kelak.
Adapun temuan-temuan yang penulis peroleh sebagi berikut :
§  SD Lab Undiksha merupakan salah satu SD Favorit di mata penulis. Hal ini tercermin dari banyaknya prestasi yang berhasil dicapai oleh siswa- siswi maupun guru dan kepala sekolah SD Lab Undiksha baik itu secara individu maupun berkelompok. Ini pula yang menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi para orang tua siswa untuk menyekolahkan putra-putri mereka di SD Lab Undiksha.
§  Kultur kehidupan yang kondusif.
Sebelum masuk kelas, tanpa komando oleh guru, para siswa akan berbaris di depan kelas terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan melaksanakan Tri Sandya bersama di dalam kelas, sedangkan umat lain berdoa sesuai dengan agama masing-masing. Kegiatan Tri Sandya juga dilakukan pada siang hari tepat pukul 12.00 Wita. Sebelum pulang, para siswa terlebih dahului merapikan tempat duduk mereka masing-masing kemudian berbaris. Para siswa juga memiliki disiplin tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini penulis amati dari kesadaran para siswa yang selalu berusaha membuang sampah pada tempatnya.
§  Keharmonisan hubungan antara semua warga sekolah
      Pola hubungan yang harmonis antar semua warga SD Lab Undiksha seperti yang penulis jabarkan pada Bab II, memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Penulis merasa betah berada di lingkungan sekolah serta kagum  dengan keakraban yang mampu dirajut oleh seluruh warga sekolah tersebut. Hal ini menyebabkan penulis pada khususnya dan orang luar pada umumnya mudah berinteraksi dengan warga sekolah.
§  Kreativitas dan daya kerja guru.
      Kreativitas seorang guru di SD Lab Undiksha tercermin dari lingkungan kelas yang dihandle (khusus untuk guru wali), serta metode / inovasu pembelajaran yang digunakan misalnya : (1) ada seorang guru yang kerap menggunakan metode “edutaiment” (education- infotaiment) seperti games / permainan  dalam pembelajaran. Ternyata hal ini terbukti cukup ampuh guna menghidupkan suasana kelas , (2) khusus di kelas I, pembelajaran dilakukan dengan strategi “ team teaching” (3) metode lain yang juga dipraktekkan oleh guru di SD ini adalah metode PAS (Pratyaksa, Anumana, Sabda), yakni dengan mengajak siswa mengamati sesuatu (objek), menganalisis kemudian membuat kesimpulan dari hal yang telah diamati dan dianalisis tersebut. (4) beberapa wali kelas, khususnya wali kelas rendah, berusaha menghias ruang kelasnya dengan berbagai macam hiasan warna-warni sehingga ruang kelas kelihatan lebih menarik.
                     Menurut pendapat penulis, daya kerja para guru di SD Lab  Undiksha juga tergolong cukup tinggi. Indikator-indikator yang menunjang pendapat penulis tersebut adalah (1) para guru selalu “on time” (tepat waktu) dalam melaksanakan pembelajaran. (2) para guru tidak pernah lupa  atau enggan memeriksa PR dan buku latihan  siswa. Ini menjadi salah satu strategi agar siswa  belajar secara rutin  dan rajin mengulang pelajarannya di rumah. (3) meskipun disibukkan oleh aktivitas lain seperti menjaga kantin / koperasi, membuat penelitian, memberikan tes belajar (les) bagi siswa yang berprestasi, membina ekstrakurikuler dan lain-lain.
§  Pengalaman sebagai guru pengganti.
      Sewaktu-waktu, jika ada salah seorang guru yang tidak hadir karena suatu halangan tertentu, maka mahasiswa kerap dimintai bantuan untuk mengisi kekosongan guru tersebut. Di sinilah calon guru  dituntut mengelola keadaan kelas dalam situasi yang berbeda mulai dari kelas I s / d kelas VI.



                              BAB IV
                       PENUTUP

          4.1 Simpulan
                   Berdasarkan uraian-uraian dalam laporan ini, maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Program pengalaman lapangan (PPL), sebagai salah satu program pelatihan bagi mahasiswa calon guru. Melalui pogram ini mahasiswa dapat menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan untuk memperolah pengalaman lain dalam hal merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.
2.      Tugas seorang guru sangat kompleks, baik kegiatan mengajar maupun non mengajar  sangat mendukung keberhasilan  guru dalam mengajar.
3.      Pemilihan metode dan strategi pembelajaran dalam proses mengajar, tergantung pada kemampuan guru dan materi yang diajarkan.
4.      SD Lab UNDIKSHA Singaraja sangat layak digunakan sebagai objek pelatihan calon guru karena dilihat dari keadaan fisik dan non fisik, sudah sangat layak dan menunjang dalam PBM.

4.2 Saran-Saran
                             Dengan melihat program-program yang telah dilaksanakan di SD Lab UNDIKSHA Singaraja, serta melihat situasi dan kondisi yang berkembang, maka penulis menyarankan.
            1 Untuk SD Lab UNDIKSHA Singaraja.
1.      Kepala Sekolah, staf guru, pegawai dan siswa diharapkan untuk mempertahankan prestasi dan kinerja sekolah, demi pencapaian mutu pendidikan yang optimal.
2.      Semangat kekeluargaan yang telah melekat hendaknya dipertahankan.
3.      Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikembangkan lagi guna menyalurkan minat dan bakat siswa.
4.      Kepada guru pamong, agar tetap mempertahankan cara membimbing, bahkan ditingkatkan lagi agar mahasiswa praktek benar-benar memperoleh pengalaman yang berharga  dan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon guru.
5.      Penerimaan siswa hendaknya diperhatikan agar tidak terjadi kelebihan siswa di dalam kelas.
            Untuk LPPL
1. Informasi seputar PPL-Real baik itu lisan maupun tertulis hendaknya benar-benar disampaikan secara jelas  dan akurat  agar mahasiswa tidak mengalami kebingungan saat melaksanakan kegiatan PPL Real.
2.   Pembagian Dosen Pembimbing beserta mahasiswa PPL-Real hendaknya dilakukan secara cermat, guna mengantisipasi kekeliruan  atau miskomunikasi antara mahasiswa PPL-Real dengan Dosen Pembimbing.
4.2.3   Kepada Mahasiswa PPL-Real
                   Penulis mengimbau pada mahasiswa yang sedang terlibat dalam kegiatan PPL-Real agar melaksanakan kegiatan PPL-Real dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan sekolah tempatnya PPL.

0 comments:

Post a Comment