BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam tatanan
kehidupan suatu bangsa dan negara. Dengan sistem pendidikan yang baik akan
dapat meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut banyak upaya yang
telah dilakukan pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan. Usaha-usaha tersebut
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum dan model-model pembelajaran yang dilakukan oleh
para pengelola pendidikan maupun praktisi pendidikan.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka diperlukan seorang
pendidik (guru) yang professional dan mampu mentransfer ilmu pengetahuannya
kepada peserta didik dengan baik dan benar melalui model, strategi dan teknik
pembelajaran yang inovatif agar dapat mengkontruksi, merefleksi diri sehingga
melahirkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini guru dikatakan profesional
apabila telah memiliki kompetensi keguruan yakni kompetensi pedagogik,
profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial.
Untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional
khususnya dalam hal profesi keguruan, UNDIKSHA
sebagai lembaga LPTK memiliki program yang telah disiapkan sejak dini
melalui proses pembelajaran bertahap dan terpadu berupa PPL awal, pengajaran
mikro, rangkaian materi perkuliahan di kampus dan PPL-Real. PPL-Real merupakan
muara seluruh kurikulum pendidikan prajabatan mahasiswa calon guru yang mencakup
latihan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan secara
bertahap dan terpadu dalam bentuk pelatihan terbimbing dan mandiri. Kegiatan
ini dilaksanakan dengan sistem magang di sekolah mitra untuk memenuhi
persyaratan profesi keguruan. Melalui PPL-Real diharapkan menghasilkan calon
guru yang profesional sesuai dengan standar nasional kompetensi guru.
1.2
Tujuan
Secara umum tujuan PPL –Real adalah melatih mahasiswa calon
guru agar memiliki kemampuan memperagakan berbagai pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah dalam situasi nyata baik
dalam kegiatan mengajar maupun non
mengajar serta tugas-tugas keguruan lainnya. Secara khusus PPL –Real bertujuan
agar mahasiswa dapat menimba dan menyerap pengalaman secara langsung dan cermat
tentang :
1.
Lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial
fsikologis sekolah.
2.
Penguasaan berbagai keterampilan dasar mengajar.
3.
Penerapan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4.
Pengembangan aspek pribadi dan situasi sosial di
lingkungan sekolah.
1.3
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat dipetik
dari kegiatan PPL adalah sebagai berikut :
1.
Pengalaman selama mengikuti PPL –Real dapat digunakan
sebagai modal dasar dalam mengembangkan profesionalitas sebagai seorang guru
kelak di lapangan.
2.
Berbagai pengalaman yang didapat dalam PPL-Real sangat
berguna nanti saat mulai mengemban tugas nyata di suatu sekolah.
3.
Berbagai pengalaman yang berhasil diserap dalam
PPL-Real secara langsung atau tidak langsung akan bermakna bagi lulusan dalam
mengalami kehidupan di masyarakat.
4.
Melalui kegiatan PPL-Real akan diperoleh berbagai
keterampilan mengajar, menambah wawasan untuk mengenal lingkungan administrasi
serta akademik sekolah.
BAB II
GAMBARAN SINGKAT SD LAB UNDIKSHA
SINGARAJA
2.1 Gambaran
Umum dan Sejarah Sekolah Lab UNDIKSHA Singaraja.
Sekolah laboratorium UNDIKSHA Singaraja
merupakan salah satu sekolah kabuapaten Buleleng yang memiliki jenjang
pendidikan yang lengkap dari TK, SD. SMP, SMA. Sekolah ini letaknya sangat
strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping letaknya yang
strategis sekolah lab merupakan sekolah favorit di tengah-tengah kota pendidikan di
Singaraja. Anak –anak yang bersekolah di sini rata-rata berasal dari keluarga
golongan ekonomi menengah ke atas. Mengenai prestasi SD Lab masih mampu
bersaing dengan sekolah negeri dan swasta lainnya di Bali .
SD Lab UNDIKSHA Singaraja, sebelumnya bernama
SD Lab Widiastana Singaraja, yang diresmikan pada tanggal 31 Januari 1971 oleh
Prof. DR. I Gusti Ngoerah, selaku Rektor UNUD.
Untuk lebih memantapkan kedudukan sekolah lab
dengan lembaga, maka berdasarkan SK Rektor No. 25/SK/PD/ 1976, tanggal 6
November 1976 SD Lab resmi dijadikan Service Departemen UNUD. Berdasarkan SK
tersebut maka Sekolah Lab Widiastana berubah menjadi Sekolah Lab UNUD
Singaraja.
Adanya perubahan institusi dari FKg-FIP
menjadi UNUD pada tahun 1983 tidak mempengaruhi kiprah lembaga atau yayasan
dalam menangani Sekolah Lab. Namun berdasarkan SK Presiden RI No. 8 Tahun 1993
menetapkan FKIP UNUD diintregasikan menjadi STKIP Singaraja dan terlepas dari
UNUD. Berdasarkan rapat senat STKIP Singaraja tanggal 8 Januari 1994 ditetapkan
bahwa yayasan FKg-FIP UNUD disesuaikan dengan perubahan tersebut, yaitu menjadi
yayasan STKIP Singaraja dengan akta No 93 tanggal 14 Juli 1995. Sehingga sejak
bulan Mei 2001 sekolah ini menjadi Sekolah Lab IKIP Singaraja. Dan saat ini
berubah statusnya menjadi Sekolah Lab UNDIKSHA Singaraja dimulai tahun 2006
hingga sekarang.
2.2
Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sekolah
Adapun kegiatan yang penulis lakukan di luar kelas selama orientasi
adalah observasi berikut ini.
2.2.1.
Keadaan Fisik Sekolah
1.
Luas Tanah :
3000 m²
2.
Jumlah Ruang Kelas :
12 Ruangan
3.
Ukuran (rata-rata) ruang kelas : 716,44 m²
4.
Bangunan lain yang ada
a.
Ruang Kepala Sekolah :
Luasnya 23, 04 m²
b.
Ruang Guru :
Luasnya 67, 2 m²
c.
Ruang UKS :
Luasnya 7 m²
d.
Ruang Tata Usaha :
Luasnya 12, 55 m²
e.
Ruang Perpustakaan :
Luasnya 25,11 m ²
f.
Ruang Koperasi :
Luasnya 12, 55 m²
g.
Dapur :
Luasnya 24,48 m²
h.
WC/ Kamar Mandi :
Luasnya 15, 64 m²
i.
Tempat Parkir :
Luasnya 48 m ²
j.
Padmasana :
Luasnya 20m x 10 m =200 m²
5.
Lapangan Olah Raga (Jenis dan Ukuran)
SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki lapangan olah raga sendiri seperti
lapangan basket dengan ukuran (24 x 15 ) m². Lapangan tersebut juga digunakan
untuk kegiatan senam dan olahraga lainnya seperti lari dan olah raga atletik
lainnya. Selain lapangan basket juga terdapat lapangan upacara yang letaknya
terpisah.
6.
Denah lingkungan fisik SD Lab UNDIKSHA Singaraja
(terlampir)
7.
Ruang kelas tempat belajar siswa dengan segala
fasilitasnya :
a. Kelengkapan / fasilitas ruang kelas berdasarkan pengamatan
penulis meliputi
§
Papan
tulis.
§
Penghapus
papan.
§
Meja dan kursi siswa.
§
Taplak meja dan vas bunga.
§
Gambar burung Garuda Pancasila.
§
Gambar Presiden dan Wakil Presiden.
§
Gambar Pahlawan.
§
Almari.
§
Daftar piket
§
Jadwal pelajaran
§
Papan absensi siswa.
§
Slogan-slogan tentang pendidikan.
§
Papan pajangan.
§
Meja Guru.
§
Kursi Guru.
§
Alat Pembersihan
b. Manfaat dari kelengkapan / fasilitas tersebut
adalah :
§
Papan tulis bermanfaat untuk menulis atau sebagai media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar pada saat menjelaskan materi.
§
Penghapus papan bermanfaat untuk menghapus
tulisan di papan tulis dalam kegiatan belajar mengajar.
§
Meja dan kursi guru bermanfaat untuk meletakkan
administrasi kelas atau peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.
§
Meja dan kursi siswa bermanfaat untuk
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat menerima pelajaran
dengan baik.
§
Taplak meja dan vas bunga bermanfaat agar ruangan kelas menjadi indah dan nyaman
untuk kegiatan belajar mengajar.
§
Gambar burung Garuda Pancasila bermanfaat untuk
mengingatkan siswa tentang dasar negara.
§
Gambar Presiden dan Wakil presiden manfaatnya
untuk mengingatkan siswa tentang siapa kepala negara dan wakilnya
§
Gambar pahlawan bermanfaat untuk mengenang jasa
para pahlawan.
§
Almari manfaatnya untuk menyimpan buku dan
alat-alat pelajaran siswa.
§
Daftar piket manfaatnya untuk mengatur piket
siswa setiap harinya.
§
Jadwal pelajaran manfaatnya untuk menentukan
mata pelajaran yang akan didapat pada hari-hari tertentu.
§
Papan absensi siswa manfaatnya untuk mengabsen
atau mengetahui kehadiran siswa setiap harinya.
§
Slogan-slogan tentang pendidikan bermanfaat
untuk memacu semangat siswa untuk belajar dan meraih cita-cita.
2.2.2
Keadaan Lingkungan
Sekolah
2.2.2.1 Jenis bangunan yang ada di sekitar sekolah adalah :
§
Sebelah barat : Gedung Kesenian “ Gde Manik”
§
Sebelah Timur :
TK Lab UNDIKSHA
(Jalan Sahadewa)
§
Sebelah Selatan :
SMP, SMA lab UNDIKSHA Singaraja
§
Sebelah Utara :
Jalan Raya (Jalan Udayana).
2.2.2.2 Kondisi Lingkungan
Dilihat
dari kebersihan, lingkungan SD Lab UNDIKSHA Singaraja cukup bersih karena
mempunyai petugas khusus. Selain itu murid-muridnya sangat disiplin. Misalnya,
sebelum pulang sekolah mereka membersihkan ruangan kelas masing-masing dan membuang sampah ke tempat yang sudah
tersedia. Dan setiap bertemu dengan guru, siswa selalu memberikan salam kepada
guru.
Dilihat
dari lokasinya, SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki lokasi yang sangat
strategis, yaitu dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau kendaraan
umum. Mengingat letaknya dekat dengan jalan raya maka agak bising terutama
kelas yang dekat dengan jalan raya, walaupun demikian proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
2.2.2.3. Fasilitas Sekolah
1.
Perpustakaan
Perpustakaan
Lab masih bagus yang dikelola oleh petugas khusus setiap hari, Bapak Putu
Wirnata adalah petugas khusus yang mengelola perpustakaan ini
§
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di perpustakaan
SD Lab UNDIKSHA yaitu :
-
Buku-buku non fiksi yang terdiri dari : Koran, majalah,
buku fiksi dan non fiksi yang diatur rapi dalam rak dan almari dengan menggunakan pengklasifikasian Dewey.
-
Meja dan bangku tempat membaca buku.
-
Meja dan kursi untuk petugas.
-
Daftar tata tertib pengunjung perpustakaan.
-
Alat-alat pembersih.
§
Upaya sekolah untuk menambah koleksi buku-buku
yang ada di perpustakaan adalah :
-
Pembelian dari sekolah.
-
Bantuan dari pusat.
-
Bantuan dari kanwil
-
Sumbangan dari siswa kelas VI yang akan meninggalkan
sekolah.
§
Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki buku
dengan jumlah yang cukup banyak. Jumlah buku yang terdapat di perpustakaan SD
Lab Undiksha dilihat dari :
- Judul : 122 Judul
- Eksemplar : 1933 Eksemplar
- Jenis
harian : Bali
post dan tokoh
- Jenis majalah : Bobo, favorit dan Kids
§
Struktur Organisasi.
Perpustakaan SD Lab Undiksha memiliki
suatu tata organisasi yang lengkap, pengelola perpustakaan berada di bawah
koordinasi Kepala Sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur
organisasi SD Lab Undiksha (terlampir).
Selain
sebagai tempat membaca / meminjam buku, perpustakaan ini juga dimanfaatkan
sebagai tempat pembelajaran seperti mata pelajaran agama Islam dan Budha.
Perpustakaan ini juga memiliki tata tertib pengunjung yang harus ditaati oleh
setiap anggota maupun pengunjung. Sebagai contoh, yang diperkenankan meminjam
buku hanyalah anggota perpustakaan yang telah memiliki kartu anggota dan buku
pinjaman. Ada
pula buku-buku yang tidak boleh pinjam seperti buku referensi dan kamus.
Balikan akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Tata tertib
pengunjung dapat dilihat pada lampiran.
2.
Laboratorium.
Ruangan
lab keadaannya masih baik, sarana lengkap sebagai tempat dan bahan praktek akan
tetapi SD Lab jarang menggunakannya dan lebih banyak praktek di lapangan, apabila
hendak menggunakan ruang Lab harus ada kordinasi dengan SMP dan SMA.
3.
Ruang BK
SD
Lab Undiksha tidak memiliki ruang BK secara khusus. Kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap siswa dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau wali kelas,
bersama kepala sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di dalam kelas, di luar
kelas, ruang guru atau ruang kepala sekolah. Dengan kata lain, tugas BK
langsung dirangkap oleh guru wali dan
kepala sekolah.
4.
Ruang UKS
Keadaan
ruang UKS masih bagus yang dimanfaatkan sebagai tempat istirahat bagi siswa
yang sedang sakit, fasilitas yang ada di tempat tidur, timbangan berat badan,
obat-obatan, almari dan poster-poster tentang kesehatan serta jadwal kegiatan
trias UKS. Di belakang ruangan ini dibatasi Almari dipakai sebagi tempat
menyimpan barang-barang yang jarang dipakai seperti sound sistem, alat-alat
upacara keagamaan dan komputer yang
tidak terpakai. UKS ini dikelola oleh
salah seorang guru yakni Ibu Wayan
Kurniasih dan dibantu oleh beberapa siswa sebagai dokter kecil. Petugas dan
dokter kecil ini juga melaksanakan Trias UKS yang meliputi : Pembinaan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
5.
Ruang Komputer
SD
Lab Undiksha tidak mempunyai ruang khusus untuk menyimpan komputer. Fasilitas
berupa komputer tersebar dibeberapa ruangan yaiu : 2 buah di ruang TU, 1 buah
di ruang Kepala Sekolah dan 2 buah berada di ruang guru.
6.
Ruang Serba Guna (Ruang Dapur)
Ruang
yang terletak di sebelah timur ruang kepala sekolah ini digunakan untuk menyiapkan
minuman dan snack yang akan diberikan kepada siswa, guru dan pegawai. Pemberian
minuman kepada siswa setiap hari Senin sampai Sabtu merupakan warisan tradisi
dari awal berdirinya sekolah (sejak tahun 1971) sampai saat ini. Tradisi ini
dimaksudkan untuk memupuk rasa persaudaraan dan budi pekerti murid. Dana untuk
pengelolaan dapur ini diperoleh dari iuran siswa sebesar Rp. 17.000,00 setiap
bulannya dan langsung dibayar pada saat pembayaraan SPP. Dengan biaya tersebut
anak akan memperoleh minum satu kali sehari dari hari Senin sampai Sabtu dan
snack tiga kali seminggu. Minuman yang diberikan kepada siswa langsung diantar
ke dalam kelas menjelang jam istiraht pertama (untuk kelas I dan II) sedangkan
untuk kelas III, IV, V, VI dibawakan menjelang
jam istirahat kedua. Kegiatan minum ini diawasi langsung oleh guru yang
sedang mengajar pada saat itu. Ruang minum atau dapur ini dikoordinir oleh dua
orang yaitu Ibu Luh Pateni, S.Pd dan Ibu I.G.A.N Usayani serta dibantu oleh dua
orang petugas pelaksana yaitu Ibu Ketut Mahyuni dan Ibu Komang Yuli Asrini.
Fasilitas yang ada di ruangan ini adalah kompor gas, meja permanent, lemari
(tempat penyimpanan perlengekapan dapur), rak gelas, gelas, tutup gelas, rak
piring, panic, tempat mencuci, dll.
7. Ruang Tata Usaha.
SD Lab Undiksha memiliki sebuah ruang Tata Usaha yang dikelola
oleh 3 orang pegawai yakni :
§
Ibu Luh Supayani Aryani bertugas sebagai staf
bidang keuangan
§
Ketut Suarsa bertugas sebagai staf bidang
administrasi
§
Ibu Mirna Suarni bertugas sebagai staf bidang administrasi
Fasilitas yang terdapat di
ruangan ini adalah 2 buah meja pegawai, 6 buah kursi, 1 unit komputer, 2 buah
lemari tempat menyimpan arsip, 1 buah kalender, 1 buah galon tempat air, 1 buah
kipas, 1 buah jam dinding, 1 buah telepon, sapu bulu, daftar nama siswa (lembar
absensi), papan bank data siswa, data tenaga non guru, data guru dan siswa,
perlengkapan tulis-menulis dan perlengkapan kepegawaian lainnya (cap sekolah).
8. Ruang Koperasi
SD Lab Undiksha memiliki sebuah kantin / koperasi yang menjual
berbagai jenis makanan dan minuman. Di samping itu, dijual pula buku tulis,
alat-alat pelajaran, serta perlengkapan seragam sekolah
9. Ruang Guru.
Ruangan ini dimanfaatkan sebagai tempat guru ketika jam
istirahat. Fasilitas yang ada adalah meja, dan kursi guru sebanyak 24 buah,
televisi, aquarium, telpon, jam dinding, gambar pancasila, gambar Presiden,
gambar Wakil Presiden, jadwal pelajaran, jadwal piket harian dan piket Pembina
upacara bendera, tape, almari, alat-alat praktek IPA seperti torso, gambar rangka
manusia dan alat peraga untuk IPS seperti peta, globe dan yang lain. Selain
itu ada juga kelender pendidikan,
kalender masehi, kipas angin, lampu, data guru dan pegawai, struktur organisasi
dan sebagainya. Semua fasilitas tersebut masih dimanfaatkan sebagaimana
mestinya dalam menunjang proses pembelajaran.
10. Ruang Kelas.
SD
Lab Undiksha memiliki ruang kelas sebanyak 12 buah. Jumlah rata-rata siswa per
kelas adalah 30-40 orang siswa.
Fasilitas
yang tersedia di ruang kelas beserta manfaatnya adalah sebagai berikut :
§
Papan tulis hitam dan putih, kapur, spidol dan
penghapus dimanfaatkan oleh guru sebagai media dalam memperlancar kegiatan
pembelajaran.
§
Papan absensi
dimanfaatkan untuk mendata siswa yang tidak hadir pada hari
bersangkutan.
§
Papan pengumuman dimanfaatkan untuk mencatat
pengumuman.
§
Pelangkiran dimanfaatkan untuk menghaturkan
canang.
§
Meja dan kursi siswa serta guru, dimanfaatkan
sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran.
§
Taplak meja dan vas bunga dimanfaatkan untuk
memperindah meja guru.
§
Gambar burung garuda, foto Presiden dan Wakil
Presiden bermanfaat untuk membangkitkan kesadaran siswa untuk cinta tanah air
dan gambar-gambar lainnya yang menunjang proses pembelajaran.
§
Jam dinding sebagai penunjuk waktu.
§
Alat-alat pembersih (sapu ijuk, sapu lidi,
tempat sampah, sapu bulu dan keset)
§
Di teras depan masing-masing ruang kelas
diletakkan sebuah baskom berisi air yang berfungsi untuk mencuci tangan dan
sebuah lap untuk mengeringkan tangan.
§
Selain hal-hal di atas, ruang kelas juga
dilengkapi dengan sarana administrasi seperti : jurnal KBM, daftar hadir siswa,
daftar tata tertib siswa, daftar piket, daftar 12 langkah wali kelas yang
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
§
Untuk ruang kelas I, II, III, terdapat fasilitas
lebih berupa AC.
§
Khusus untuk ruang kelas III A dilengkapi LCD
dan TV.
11. Parhayangan /
Padmasana
Padmasana
atau parhayangan SD Lab Undiksha menjadi satu dengan SMP dan SMA Lab Undiksha.
Padmasana ini terletak di sebelah timur lapangan upacara SMA lab Undiksha.
Parahyangan ini bernama Pura Widya Bhuana. Khusus di SD Lab terdapat 2 buah
pelinggih yang terletak di belakang ruang guru dan di belakang ruang kelas VI
B.
12. Ruang Kepala Sekolah.
Ruangan ini dikhususkan untuk kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah dan juga untuk menerima tamu. Fasilitas yang ada seperti meja dan kursi
kepala sekolah, meja dan kursi wakil kepala sekolah, almari, piala, piagam,
meja dan kursi untuk tamu, data statistik sekolah komputer, gambar-gambar dan
lain-lain.
2.2.2.4. Penggunaan
Sekolah
Jumlah sekolah yang menggunakan
bangunan ini hanya satu yaitu SD LAB UNDIKSHA Singaraja, karena TK, SMP, dan
SMA Lab telah memiliki bangunan sendiri, sehingga jumlah shift tiap harinya
hanya ada satu.
2.2.2.5
Guru dan Siswa
1.
Jumlah guru yang ada di sekolah ini adalah 21 orang
yang terdiri dari guru pegawai negeri sipil, guru tetap yayasan dan guru
honorer. Secara lebih jelasnya mengenai keadaan guru dapat dilihat pada
lampiran laporan ini.
2.
Tenaga administrasi yang ada di SD Lab Undiksha adalah
sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai berikut :
§
Luh Suparyani Aryani sebagai staf bidang
keuangan.
§
Ketut Suarsa sebagai staf administrasi.
§
Putu Mirna Suryani sebagi staf bidang
administrasi.
§
Nengah Rening sebagai staf bidang kebun.
§
Gede Kastamayasa sebagai staf bidang kebun.
§
Ketut Mahyuni sebagai staf bidang DPK.
§
Komang Yuli Asrini sebagai staf bidang DPK
Pembagian
tugas guru dan pegawai diatur oleh Kepala Sekolah berdasarkan kualifikasi yang
dimiliki dan perimbangan jumlah jam. Hal
ini diputuskan melalui rapat dewan guru. Beban mengajar guru sesuai dengan jam
wajib seperti yang dinyatakan dalam Permen No 18 yaitu 24 tatap muka atau 24
jam dalam satu minggu. Selain tugas mengajar, ada pula beberapa guru yang
mendapat tugas tambahan seperti menjadi wali kelas, koordinator upacara
bendera, bendahara Pembina ekstrakurikuler, serta jabatan lainnya.
3.
Jumlah kelas ada 12 kelas, karena kelas parallel. Untuk
jumlah siswa perkelas rata-rata 30 orang sampai 43 orang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam lampiran laporan ini
2.2.2.6 Interaksi
Sosial.
Berdasarkan
pengamatan penulis selama melaksanakan PPL dapat diketahui sebagai berikut
1.
Hubungan antara guru dengan guru yang ada di SD Lab
UNDIKSHA Singaraja sangat akrab dan harmonis. Hal ini dapat dilihat dalam aktivitas
sehari-hari terjadi komunikasi yang baik dan kerjasama yang baik pula.
2.
Hubungan antara
guru dengan siswa di sekolah ini cukup dekat. Semua itu dapat diketahui
bahwa keberanian siswa untuk berkomunikasi dengan guru ketika jam istirahat
bahkan ada siswa yang duduk di pangkuan gurunya.
3.
Hubungan antara siswa dengan siswa juga menunjukkan
hubungan yang baik. Siswa tidak hanya bergaul dengan teman sekelasnya saja
melainkan juga dengan kakak/ adik kelasnya.
4.
Hubungan antar semua personal menunjukan interaksi yang baik dan harmonis, sehingga terjalin rasa
kekeluargaan yang baik. Dengan demikian setiap aktivitas yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
2.2.2.7 Keberadaan dan Pelaksanaan Tata Tertib
SD Lab UNDIKSHA Singaraja
memiliki tata tertib untuk siswa dan guru. Tata tertib tersebut dijadikan
sebagai pedoman dalam tingkah laku dan untuk membatasi perilaku-perilaku yang
menimbulkan dampak negatif. Pelaksanaan tata tertib tersebut bersifat tegas
namun fleksibel. Artinya tata tertib tersebut benar-benar diberlakukan dan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur, namun ada suatu kebijakan-kebijakan dengan
mempertimbangkan kehidupan sosial masyarakat. Adapun tata tertib tersebut
terdapat dalam lampiran.
2.2.2.8 Kesan Umum
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan maka kesan penulis terhadap SD Lab UNDIKSHA Singaraja adalah
sebagai berikut.
§
Dilihat dari pengaturan tata ruangan SD Lab
cukup baik dan rapi. Lingkungan cukup bersih, nyaman dan rindang karena ada petugas khusus
kebersihan sekolah. Untuk masing-masing kelas dibersihkan oleh petugas
bersangkutan melalui tugas piket.
§
Sarana dan prasarana di SD Lab cukup memadai
sehingga sangat menunjang proses pembelajaran dengan suasana yang kondusif.
§
Dilihat dari segi disiplin baik guru dan siswa
sangat taat terhadap tata tertib yang ada, sehingga semua kegiatan sekolah
dapat berjalan dengan lancar.
§
Hubungan antar personal di SD Lab menunjukkan
interaksi yang baik sehingga menimbulkan rasa kekeluargaan yang harmonis. Semua
hal tersebut menyebabkan penulis betah untuk melaksanakan PPL-Real di SD Lab
UNDIKSHA Singaraja.
§
Kesan lain yang penulis rasakan selama menjalani
PPL-Real di SD Lab Undiksha adalah keantusiasan para siswa dalam menyambut
mahasiswa PPL. Setiap pagi ketika penulis tiba di sekolah, penulis langsung
disambut oleh anak-anak dengan ucapan
selamat pagi, dilanjutkan dengan mencium tangan penulis. Rasa hormat dan
keakraban yang ditunjukan oleh para siswa menyebabkan penulis betah dan merasa
bangga dapat melakukan kegiatan PPL-Real di SD Lab Undiksha ini. Demikian pula
dengan kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah menyambut baik para mahasiswa
PPL, bahkan senantiasa memberikan arahan / petunjuk selama periode PPL-Real. Para guru juga komunikatif dengan mahasiswa PPL, termasuk
membimbing mahasiswa PPL dengan baik, serta tidak segan-segan membagi ilmu dan
pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat bagi penulis. Personal sekolah yang
lain seperti para pegawai juga telah banyak membantu para mahasiswa PPL
sehingga kegiatan PPL-Real ini dapat berjalan dengan lancar.
2.3
Observasi Guru Model
Observasi
guru model dilaksanakan pada saat kegiatan observasi-orientasi PPL-Real.
Kegiatan ini dilakukan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar
nantinya. Oleh karena itu penulis melakukan observasi terhadap 3 guru model
berikut.
No
|
Nama Guru
|
Bidang
studi yang di ajarkan
|
Kelas
|
1
2
3.
|
Nyoman
Sariani
Luh
Pateni, S.Pd.
Drs.
Putu Tryasa
|
Matematika
Bahasa
Bali
Bahasa
Indonesia
|
II
II,
III
V,VI
|
Berdasarkan
pengamatan penulis kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran pada
umumnya adalah sebagai berikut.
2.3.1.
Pembukaan
1.
Ketika masuk kelas yang dilakukan oleh guru adalah :
§
Menjawab salam yang diberikan oleh siswa.
§
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas.
§
Mengecek kehadiran siswa.
2. Guru membuka pelajaran dengan
cara mengadakan tanya jawab dengan siswa
dengan menggali pengetahuan atau pengalaman awal yang dimiliki siswa yang
berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan disajikan.
3. Kegiatan
ini berlangsung kurang lebih sepuluh menit.
4. Secara
umum siswa cukup antusias akan menerima pelajaran.
2.3.2. Inti Pembelajaran.
1.
Penyajian materi dilihat dari strategi, metode dan
teknik pembelajaran bergantung pada pokok bahasan.
2.
Selama pembelajaran berlangsung guru mengajukan
pertanyaan lebih dari 5 kali. Setiap pertanyaan guru memberikan kesempatan
kepada beberapa siswa untuk menjawab. Dengan melakukan kegiatan tersebut hampir
seluruh siswa mendapat kesempatan untuk
menjawab pertanyaan guru.
3.
Selama pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang
berani bertanya. Selain itu ada juga siswa yang pasif serta mengalami kesulitan
belajar. Untuk membantu anak mengalami kesulitan belajar guru memberikan
bimbingan, motivasi dan penjelasan seperlunya baik dilakukan secara individu
maupun secara kelompok.
4.
Secara umum perhatian siswa terhadap materi pelajaran
yang disajikan guru cukup baik dan penuh antusias. Tetapi ada juga beberapa
siswa yang mengganggu kelas. Usaha guru dalam mengatasi siswa yang mengganggu
kelas antara lain memberikan teguran langsung, memberikan pertanyaan
–pertanyaan yang lebih banyak dan bahkan memberikan sanksi yang edukatif.
2.3.3 Penutup.
1.
Untuk mengakhiri pelajaran kegiatan yang dilakukan guru
antara lain
ü
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
ü
Siswa bersama guru merangkum materi pelajaran
melalui tanya jawab.
ü
Guru memberikan soal-soal latihan yang relevan
kepada siswa.
2. Cara guru menilai hasil siswa adalah melalui
ü
Memberikan soal-soal latihan.
ü
Tanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari.
ü
Memberikan tugas-tugas yang relevan.
3. Sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah
ke pelajaran yang lain atau istirahat, guru memberikan tugas-tugas yang
relevan, maupun saran-saran, kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam.
Melalui
observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran selalu ada kegiatan pembuka, inti pembelajaran dan penutup.
Namun dalam penyajian materi setiap guru memiliki metode, teknik dan strategi
tersendiri bergantung pada kemampuan guru dan materi yang disajikan dan juga
situasi kelas pada saat itu.
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1
Hasil PPL
Kegiatan
PPL secara garis besar dilakukan dalam tiga jenis kegiatan yaitu :
observasi-orientasi, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan non mengajar.
Kegiatan observasi-orientasi telah dijabarkan pada bab II laporan ini.
3.1.1
Kegiatan Mengajar
Kegiatan mengajar merupakan kegiatan
yang paling utama dalam melaksanakan PPL-Real, disamping kegiatan keguruan
lainnya. Sebelum melaksnakan kegiatan mengajar, mahasiswa diwajibkan untuk
mengobservasi guru model sebagai bahan acuan dalam merencanakan, mempersiapkan
dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu kegiatan mengajar terbimbing dan kegiatan mengajar mandiri.
3.1.1.1. Kegiatan Mengajar Terbimbing.
Kegiatan mengajar terbimbing dilakukan mulai
tanggal 10 Februari 2010 sampai dengan 12 Maret 2010. Langkah-langkah yang
dilakukan saat latihan mengajar terbimbing adalah sebagai berikut.
1.
Mengambil bahan mengajar kepada guru pamong, dua atau
tiga hari sebelum mengajar.
2.
Konsultasi dengan guru pamong/ dosen pembimbing
mengenai cara penyusunan model pembelajaran, memilih metode, strategi dan
teknik pembelajaran, pengembangan materi, alat evaluasi, pengalokasian waktu
dan pemanfaatan alat bantu yang diperlukan.
3.
Menyusun model pembelajaran atau rencana pembelajaran.
4.
Konsultasi dengan guru pamong tentang model
pembelajaran yang telah dibuat untuk
dikoreksi.
5.
Memperbaiki model pembelajaran bila ada kesalahan atau kekurangan.
6.
Melaksanakan praktek mengajar.
7.
Konsultasi mengenai cara mengatasi hambatan-hambatan
yang dihadapi dalam pembelajaran.
8.
Menindaklanjuti saran atau supervisi klinis yang
diberikan.
Adapun bahan pelajaran yang diambil
saat kegiatan mengajar terbimbing dapat dilihat
dalam tabel berikut.
No
|
Hari/ Tanggal
|
Mata Pelajaran
|
Kelas
|
Guru Pamong
|
1.
|
Rabu,
10-02-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
II
B
|
Nyoman
Sariani
|
2
|
Jumat,
12-02-2010
|
Matematika
|
II
B
|
Nyoman
Sariani
|
3
|
Senin,
15-02-2010
|
Matematika
|
III
A
|
Nyoman
Sarinadi
|
4
|
Rabu,
17-02-2010
|
IPS
|
III
A
|
Nyoman
Sarinadi
|
5
|
Kamis,
18-02-2010
|
Penjaskes
|
III
B
|
Wayan
Aryanta
|
6
|
Senin,
22-02-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
IV
A
|
Wayan
Suparta
|
7
|
Rabu,
24-02-2010
|
IPA
|
IV
B
|
Drs.
I Made Arsana
|
8
|
Selasa,
2-03-2010
|
IPS
|
V
B
|
Drs.
I Gede Mangku. Satriawan
|
9
|
Kamis,
04-03-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
V
A
|
Drs.
I Putu Triyasa
|
10
|
Senin,
08-03-2010
|
Bahasa
Bali
|
II
A
|
Luh
Pateni, S.Pd
|
11
|
Kamis,
11-03-2010
|
PKn
|
II
B
|
Nyoman
Sariani
|
12
|
Jumat,12-03-2010
|
Matematika
|
II
B
|
Nyoman
Sariani
|
Pada kegiatan mengajar yang
dilakukan secara terbimbing ada beberapa
kendala yang dihadapi seperti :
§
Kesulitan mengelola kelas karena jumlah siswa
tiap kelas cukup banyak.
§
Kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya.
§
Kesulitan memilih metode, strategi dan teknik
yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
§
Kesulitan menyusun alat evaluasi yang mencakup
ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
3.1.1.2
Kegiatan
Mengajar Mandiri
Kegiatan
mengajar mandiri merupakan kelanjutan dari kegiatan mengajar terbimbing.
Kegiatan ini dilakukan apabila mahasiswa atau calon guru telah dianggap lebih
mampu untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran baik yang dikelola
sendiri maupun yang diprakarsai sendiri. Dalam hal ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk berkreatif sendiri
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan mengajar mandiri
dilakukan mulai tanggal 19 maret 2010 sampai dengan 10 april 2010. Bahan
pelajaran diambil dalam kegiatan mengajar mandiri sebagai berikut.
No
|
Hari/
Tanggal
|
Mata
Pelajaran
|
Kelas
|
Guru
Pamong
|
1
|
19-03-2010
|
PKn
|
I
B
|
Nyoman
Adiatni
|
2
|
22-03-2010
|
IPS
|
V
A
|
Drs.
I Gd. Mangku Satriawan
|
3
|
31-03-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
V
A
|
Drs.Putu
Triyasa
|
4
|
31-03-2010
|
Penjaskes
|
III
B
|
Wayan
Aryanta
|
5
|
01-04-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
I
B
|
Nyoman
Adiatni
|
6
|
06-04-2010
|
Bahasa
Bali
|
II
A
|
Luh
Pateni, S.Pd
|
7
|
07-04-2010
|
Bahasa
Indonesia
|
II
B
|
Nyoman
Sariani
|
8
|
08-04-2010
|
Penjaskes
|
III
|
Wayan
Aryanta
|
Kendala
yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu :
§
Menyamakan persepsi anak.
§
Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi di
buku.
§
Sulit mengetahui siswa yang mempunyai sikap
tertutup.
3.1.2 Kegiatan
Non Mengajar
Tugas seorang guru tidak hanya
melaksanakan pembelajaran di kelas, tetapi juga harus melaksanakan tugas-tugas
non mengajar yang harus dilakukan untuk
mendukung profesi keguruannya
Tugas-tugas non mengajar yang telah dilaksanakan adalah :
§
Melaksanakan upacara bendera.
§
Memungut Tabungan.
§
Membina UKS.
§
Panitia ulang tahun sekolah.
§
Penyelenggara lomba tulisan tegak bersambung.
§
Pembina lomba lomba :
ü
Mesatua.
ü
Sains dll
§
Tugas Ko-kurikuler
Kegiatan
ini dilakukan di luar jam pelajaran, misalnya pada jam istirahat, tidak sedang
melakukan pelatihan mengajar atau di rumah. Kegiatan ini dilakukan meliputi :
memeriksa buku latihan atau PR siswa, membaca buku di perpustakaan,
meningkatkan kemampuan diri dengan membaca buku-buku sumber belajar atau
mengerjakan latihan soal.
§
Tugas Ekstrakurikuler.
Kegiatan
ekstra kurikuler yang ada di SD Lab Undiksha sejauh ini sudah berjalan dengan
efektif. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran, dengan tujuan untuk
mengembangkan minat dan bakat siswa di luar kegiatan akademik.
Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang penulis ikuti di
SD Lab Undiksha adalah sebagai berikut :
ü
Pramuka
Kegiatan
ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa mulai
dari siswa kelas III sampai kelas VI. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kedisiplinan siswa. Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari jumat dari
pukul 15. 30- 17.30 Wita. Ekstrakurikuler pramuka dibina secara khusus oleh
tiga orang Pembina yaitu : Ibu Wayan Kurniasih, Bapak Suastawa, dan Bapak
Satvika.
ü
Seni Tari Bali
Kegiatan
eksta kurikuler tari Bali ini dilaksanakan
pada hari yang sama dengan ekstrakurikuler pramuka yakni setiap hari Jumat,
pukul 15.30-17.30 Wita untuk kelas I dan II. Sedangkan untuk kelas III-VI
ekstrakurikuler tari dilaksanakan setiap hari Kamis pada jam yang sama. Pembina
ekstrakurikuler tari adalah Ibu Kencanawati
3.2
Pembahasan
3.2.1
Kegiatan
Mengajar
Kendala-kendala yang
dihadapi dalam kegiatan mengajar serta pemecahan yang dilaksanakan dapat
dijabarkan sebagai berikut.
3.2.1.1 Kegiatan Mengajar Terbimbing.
Pada
saat melaksanakan kegiatan mengajar
terbimbing terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi. Kendala-kendala itu dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1.
Pengelolaan kelas.
Masalah
yang dihadapi dalam mengelola kelas yaitu jumlah anak pada setiap kelas relatif
banyak. Hal ini membuat penulis sulit
menertibkan kelas. Kecendrungan anak untuk bermain sangat tinggi. Untuk
mahasiswa yang pertama kali masuk kelas perlu kesabaran.
2.
Pengalokasian Waktu.
Ketika
mengajar penulis sering mengalami kesulitan untuk mengatur waktu yang tersedia.
Kadang-kadang waktu yang tersedia tidak cukup banyak. Hal ini sangat menghambat
pelajaran.
3.
Kesulitan memilih metode dan strategi yang tepat untuk
mengajar.
Mengingat
penulis untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan siswa dengan jumlah
dan latar belakang yang berbeda, maka penulis mengalami kesulitan untuk memilih
metode dan strategi saat mengajar.
4.
Penyusunan alat evaluasi.
Alat evaluasi yang dimaksud adalah mencangkup ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Dari beberapa masalah yang dihadapi, penulis mendapat
masukan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Setelah berkonsultasi, akhirnya
kendala-kendala itu sedikit demi sedikit dapat diatasi. Melalui latihan yang
serius, penulis dapat melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing dan
diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mandiri.
3.2.1.2 Kegiatan Mengajar Mandiri
Dalam kegiatan mengajar
mandiri, bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing sedikit demi sedikit
berkurang. Artinya, mahasiswa diberi kewenangan untuk menyusun dan melaksanakan
pembelajaran. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengajar mandiri yaitu :
1.
Menyamakan persepsi anak.
Siswa SD Lab UNDIKSHA Singaraja memiliki daya kemampuan yang bervariasi.
Hal ini menyebabkan guru sulit untuk menyamakan persepsi antara anak yang satu
dengan anak yang lain.
2.
Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan materi dibuku.
Antara kurikulum dengan materi yang ada di buku kadang-kadang tidak
sesuai, ini menyebabkan penulis sulit melaksanakan pembelajaran.
3.
Sulit mengetahui
siswa yang mempunyai sikap tertutup.
Di saat mengajar, terkadang materi yang diterima oleh siswa tidak merata.
Artinya ada siswa yang dapat menguasai penuh, ada yang kurang menguasai. Hal
ini tercermin dari hasil evaluasi. Anak-anak yang belum bisa menguasai materi, banyak yang menutup diri
dan malu bertanya. Hal ini membuat proses mengajar tidak baik.
Dari
masalah-masalah itu, penulis mengambil beberapa pemecahan antara lain :
§
Melakukan pendekatan untuk memahami
karakteristik siswa.
§
Membimbing siswa dan memotivasi siswa dalam
belajar agar proses mengajar dapat berjalan dengan baik dan kondusif.
3.2.2 Kegiatan Non Mengajar
3.2.2.1 Kegiatan
administrasi sekolah
Administrasi
yang ada di sekolah dasar ini, secara garis besar terdiri dari :
§
Administrasi proses belajar mengajar.
§
Administrasi perkantoran.
§
Admisnistrasi Kesiswaan.
§
Administrasi ketenagaan/ kepegawaian.
§
Administrasi perlengkapan.
§
Administrasi perpustakaan.
§
Administrasi keuangan.
§
Administrasi hubungan masyarakat.
3.2.2.2 Kegiatan Ko-Kurikuler.
Kegiatan
Ko-kurikuler yang pernah penulis laksanakan antara lain ;
§
Mengikuti senam kesegaran jasmani.
§
Mengikuti upacara bendera setiap hari senin.
§
Mengikuti persembahyangan bersama ketika
purnama.
§
Menjaga UKS.
§
Membina anak bermasalah.
Anak bermasalah yang penulis temukan ada di setiap
kelas. Namun bimbingan yang penulis lakukan khusus kepada siswa berikut :
a.
Identifikasi siswa.
§ Nama : Pt. Agung Wawan Widyasastrena
§
Kelas :
III A
§
Agama :
Hindu
§
Jenis Kelamin :
Laki-Laki
b.
Indentifikasi Permasalahan
§
Sering menggangu temannya.
§
Kurang memperhatikan penjelasan guru.
§
Tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru.
c.
Merencanakan
tindakan dan alternatif pemecahan.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka sebagai
calon guru harus dapat memecahkannya. Untuk memecahkan masalah itu penulis
harus merencanakan tindakan yang diambil. Adapun tindakan tersebut adalah
§
Melakukan pendekatan.
§
Menganalisis permasalahan.
§
Mencari solusi pemecahan.
d. Pelaksanaan
tindakan.
Tindakan
yang pernah diambil adalah
§
Mendekati siswa.
§
Memberikan perhatian yang lebih banyak.
§
Memotivasi siswa dengan memberi hadiah kecil
jika mau mengerjakan tugas dengan baik
§
Anak sering diajak berbincang-bincang. Di sela
perbincangan anak diingatkan untuk belajar mengerjakan tugas.
e. Tingkat keberhasilan.
Meskipun
penulis belum melihat perubahan yang maksimal, namun selama pelaksanaan
tindakan, anak ini mulai aktif. Meskipun masih minim, penulis sangat berharap
anak ini bisa aktif di kelas atau di ruangan. Tentu saja pesan guru yang lain
sangat perlukan ketika penulis usai PPL
3.2.2.3 Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra yang pernah dibina adalah ekstra pramuka. Ekstra ini
dilaksanakan setiap hari Jumat. Selama membina siswa diajak bernyanyi, belajar
dan bermain sesuai dengan kegiatan kepramukaan.
3.3 Temuan
yang Bermakna
Selama
penulis melaksanakan PPL-Real di SD Lab Undiksha, banyak hal menjadi kenangan tersendiri
bagi penulis. Di samping itu, refleksi yang penulis rangkum dalam laporan ini
tentunya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, serta dapat menjadi bekal penulis sebagai calon guru
kelak.
Adapun temuan-temuan yang penulis peroleh sebagi berikut
:
§
SD Lab Undiksha merupakan salah satu SD Favorit
di mata penulis. Hal ini tercermin dari banyaknya prestasi yang berhasil
dicapai oleh siswa- siswi maupun guru dan kepala sekolah SD Lab Undiksha baik
itu secara individu maupun berkelompok. Ini pula yang menjadi daya tarik
tersendiri khususnya bagi para orang tua siswa untuk menyekolahkan putra-putri
mereka di SD Lab Undiksha.
§
Kultur kehidupan yang kondusif.
Sebelum masuk kelas, tanpa komando oleh guru,
para siswa akan berbaris di depan kelas terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan
melaksanakan Tri Sandya bersama di dalam kelas, sedangkan umat lain berdoa
sesuai dengan agama masing-masing. Kegiatan Tri Sandya juga dilakukan pada
siang hari tepat pukul 12.00 Wita. Sebelum pulang, para siswa terlebih dahului merapikan
tempat duduk mereka masing-masing kemudian berbaris. Para
siswa juga memiliki disiplin tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Hal ini penulis amati dari kesadaran para siswa yang selalu berusaha
membuang sampah pada tempatnya.
§
Keharmonisan hubungan antara semua warga sekolah
Pola hubungan yang harmonis antar semua warga SD Lab Undiksha
seperti yang penulis jabarkan pada Bab II, memberikan kesan tersendiri bagi
penulis. Penulis merasa betah berada di lingkungan sekolah serta kagum dengan keakraban yang mampu dirajut oleh
seluruh warga sekolah tersebut. Hal ini menyebabkan penulis pada khususnya dan
orang luar pada umumnya mudah berinteraksi dengan warga sekolah.
§
Kreativitas dan daya kerja guru.
Kreativitas seorang guru di SD Lab Undiksha tercermin dari
lingkungan kelas yang dihandle (khusus untuk guru wali), serta metode / inovasu
pembelajaran yang digunakan misalnya : (1) ada seorang guru yang kerap
menggunakan metode “edutaiment” (education- infotaiment) seperti games /
permainan dalam pembelajaran. Ternyata
hal ini terbukti cukup ampuh guna menghidupkan suasana kelas , (2) khusus di
kelas I, pembelajaran dilakukan dengan strategi “ team teaching” (3) metode
lain yang juga dipraktekkan oleh guru di SD ini adalah metode PAS (Pratyaksa,
Anumana, Sabda), yakni dengan mengajak siswa mengamati sesuatu (objek),
menganalisis kemudian membuat kesimpulan dari hal yang telah diamati dan
dianalisis tersebut. (4) beberapa wali kelas, khususnya wali kelas rendah,
berusaha menghias ruang kelasnya dengan berbagai macam hiasan warna-warni
sehingga ruang kelas kelihatan lebih menarik.
Menurut pendapat penulis, daya kerja para guru
di SD Lab Undiksha juga tergolong cukup
tinggi. Indikator-indikator yang menunjang pendapat penulis tersebut adalah (1)
para guru selalu “on time” (tepat waktu) dalam melaksanakan pembelajaran. (2)
para guru tidak pernah lupa atau enggan
memeriksa PR dan buku latihan siswa. Ini
menjadi salah satu strategi agar siswa
belajar secara rutin dan rajin
mengulang pelajarannya di rumah. (3) meskipun disibukkan oleh aktivitas lain
seperti menjaga kantin / koperasi, membuat penelitian, memberikan tes belajar
(les) bagi siswa yang berprestasi, membina ekstrakurikuler dan lain-lain.
§
Pengalaman sebagai guru pengganti.
Sewaktu-waktu,
jika ada salah seorang guru yang tidak hadir karena suatu halangan tertentu,
maka mahasiswa kerap dimintai bantuan untuk mengisi kekosongan guru tersebut.
Di sinilah calon guru dituntut mengelola
keadaan kelas dalam situasi yang berbeda mulai dari kelas I s / d kelas VI.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan
uraian-uraian dalam laporan ini, maka dapat disimpulkan bahwa
1.
Program pengalaman lapangan (PPL), sebagai salah satu
program pelatihan bagi mahasiswa calon guru. Melalui pogram ini mahasiswa dapat
menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan untuk memperolah pengalaman lain
dalam hal merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.
2.
Tugas seorang guru sangat kompleks, baik kegiatan
mengajar maupun non mengajar sangat
mendukung keberhasilan guru dalam
mengajar.
3.
Pemilihan metode dan strategi pembelajaran dalam proses
mengajar, tergantung pada kemampuan guru dan materi yang diajarkan.
4.
SD Lab UNDIKSHA Singaraja sangat layak digunakan
sebagai objek pelatihan calon guru karena dilihat dari keadaan fisik dan non
fisik, sudah sangat layak dan menunjang dalam PBM.
4.2 Saran-Saran
Dengan melihat program-program yang
telah dilaksanakan di SD Lab UNDIKSHA Singaraja, serta melihat situasi dan
kondisi yang berkembang, maka penulis menyarankan.
1 Untuk
SD Lab UNDIKSHA Singaraja.
1.
Kepala Sekolah, staf guru, pegawai dan siswa diharapkan
untuk mempertahankan prestasi dan kinerja sekolah, demi pencapaian mutu
pendidikan yang optimal.
2.
Semangat kekeluargaan yang telah melekat hendaknya dipertahankan.
3.
Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikembangkan lagi
guna menyalurkan minat dan bakat siswa.
4.
Kepada guru pamong, agar tetap mempertahankan cara
membimbing, bahkan ditingkatkan lagi agar mahasiswa praktek benar-benar
memperoleh pengalaman yang berharga dan
bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon guru.
5.
Penerimaan siswa hendaknya diperhatikan agar tidak
terjadi kelebihan siswa di dalam kelas.
Untuk LPPL
1. Informasi seputar PPL-Real baik
itu lisan maupun tertulis hendaknya benar-benar disampaikan secara jelas dan akurat
agar mahasiswa tidak mengalami kebingungan saat melaksanakan kegiatan
PPL Real.
2. Pembagian
Dosen Pembimbing beserta mahasiswa PPL-Real hendaknya dilakukan secara cermat,
guna mengantisipasi kekeliruan atau miskomunikasi
antara mahasiswa PPL-Real dengan Dosen Pembimbing.
4.2.3 Kepada
Mahasiswa PPL-Real
Penulis
mengimbau pada mahasiswa yang sedang terlibat dalam kegiatan PPL-Real agar
melaksanakan kegiatan PPL-Real dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan sekolah
tempatnya PPL.
0 comments:
Post a Comment